Cari Blog Ini

Selasa, 11 Juni 2013

Tipe Mesin DOHC (Doubel Over Head Camshaft) atau Twin Cam




DOHC (Doubel Over Head Camshaft) atau Twin Cam 


DOHC merupakan kepanjangan dari Double Over Head Camshaft, untuk teknologi DOHC ini memiliki dua Camshaft atau noken as tiap silindernya dan terdiri dari 4 katup, yaitu 2 katup isap dan 2 katup buang, masing-masing katup mempunyai fungsi yang sama dengan SOHC. Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker arm sehingga proses kerja menjadi lebih presisi lagi pada putaran tinggi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.


Kelemahan
Sudah bisa ditebak kekurangan DOHC ini adalah lebih boros bahan bakar jika dibandingkan dengan SOHC.

Kelebihan
DOHC memiliki kelebihan mempunyai tenaga yang lebih besar karena mendapat bayak suplai udara dan bahan bakar, karena DOHC ini merupakan pengembangan dari mesin SOHC. Selain itu DOHC juga memiliki sura yang lebih halus dan performa mesin yang baik karena masing-masng noken as memiliki fungsi berbeda untuk katup hisap dan katup buang.

Tipe Mesin OHC/SOHC (Over Head Camshaft/Single Over Head Camshaft)



OHC atau mesin SOHC


OHC pada umumnya berarti overhead cam sementara SOHC berarti overhead cam tunggal.
Dalam mesin SOHC camshaft yang dipasang di kepala silinder dan katup dioperasikan baik oleh rocker lengan atau langsung melalui lifters (seperti pada gambar).
Pada jenis ini, baik camshaft maupun valve diletakkan di atas kepala silinder. sehingga mekanisme yang dibutuhkan untuk membuka katup lebih sedikit, akibatnya mesin lebih halus dan pembukaan katup lebih cepat. JENIS INI ADA YANG MENYEBUT DENGAN SOHC (SINGLE OVERHEAD CAMSHAFT)


Keuntungan SOHC, keuntungannya adalah bahwa hampir katup yang dioperasikan secara langsung oleh camshaft, yang membuatnya mudah untuk mencapai tepat waktu di rpm tinggi. Ini juga mungkin untuk memasang tiga atau empat katup per silinder
Kerugian SOHC, Kelemahannya adalah bahwa sebuah mesin OHC memerlukan requires timming sabuk atau rantai dengan komponen terkait, yang lebih kompleks dan lebih mahal desain.

Tipe Mesin OHV (Over Head Valve)



OHV (Over Head Valve) 

Overhead Valve merupakan tipe mekanisme katup yang tertua diantara tipe-tipe lainnya sehingga banyak yang menyebutnya sebagai mekanisme katup klasik. Overhead Valve sering pula disebut pushrod engine atau I-head engine. Ciri khas mekanisme katup overhead valve adalah terdapatnya komponen pushrod (batang pendorong) yang tidak terdapat pada mekanisme katup jenis lainnya sehingga banyak yang menyebutnya pushrod engine. 

Konstruksi dan Komponen Overhead Valve

Terdapat beberapa komponen khusus pada mekanisme katup jenis Overhead Valve yang tidak terdapat pada mekanisme katup jenis lainnya. Overhead Valve sering pula disebut pushrod engine, hal ini dikarenakan hanya mekanisme katup Overhead Valve yang memiliki komponen bernama pushrod. Dibawah ini konstruksi dan komponen mekanisme katup jenis Overhead Valve.

Prinsip Kerja Overhead Valve

  1. Katup Terbuka Tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar akan mendorong torak turun ke bawah (langkah kerja/usaha). Poros engkol (crankshaft) kemudian merubah gerak bolak balik torak menjadi gerak putar pada ujung-ujungnnya. Putaran yang terjadi pada ujung poros engkol kemudian memutarkan camshaft gear/sprocket melalui valve timing drive mechanism (timing gear, timing chain atau timing belt). Cam Lobe pada cam akan mendorong tappet (valve lifter), mendorong pushrod kemudian mendorong rocker arm. Ungkitan dari rocker arm akan mendorong katup (valve) hingga terbuka, maka saluran terbuka. Saat katup membuka maka pegas katup (valve spring) memendek. 
  2. Katup Tertutup Camshaft terus berputar hingga cam lobe meninggalkan valve lifter dan tekanan pada valve spring akan terlepas. Valve spring memanjang dan menarik valve hingga saluran tertutup. 
Keuntungan Overhead Valve Mesin dengan mekanisme katup OHV (Overhead Valve) memiliki keuntungan sebagai berikut:
  • Ukuran mesin relatif kecil; hal ini karena konstruksi mekanisme katup overhead valve relatif sederhana jika dibandingkan dengan overhead cam (OHC) yang menempatkan camshaft pada kepala silinder. 
  • Mekanisme penggerak lebih kompak; Mekaniskme katup Overhead Valve memiliki konstruksi yang sederhana namun kompak karena posisi camshaft yang berdekatan dengan crankshaft. Mekanisme penggerak camshaft pada OHV biasanya menggunakan timing gear atau timing chain dengan lokasi yang sangat berdekatan, hal ini membuat proses penyaluran tenaga putaran cenderung lebih responsif jika dibandingkan OHC. Pada mekanisme katup OHC posisi camshaft ada pada kepala silinder, sehingga membutuhkan timing chain atau timing belt yang relatif lebih panjang. Walaupun ada penambahan high tensioner untuk memperkecil defleksi namun tetap penyaluran tenaga putar dari crankshaft ke camshaft kurang responsif bahkan lebih banyak resiko jeda waktu perpindahan putaran. 
Kerugian Overhead Valve Beberapa masalah khusus yang terjadi pada mesin overhead valve (OHV) antara lain:
  • Kecepatan putaran mesin terbatas (RPM); OHV memiliki komponen-komponen yang relatif lebih banyak sehingga cenderung kehilangan gaya inersia akibat celah-celah yang terbentuk antar masing-masing komponen. Kehilangan gaya inersia membuat katup lebih mudah untuk "mengambang". Hal inilah yang membuat mesin-mesin dengan mekanisme katup OHV tidak mampu berputar pada putaran tinggi. Mesin OHV hanya mampu berputar pada putaran 6.000 sampai dengan 8.000 rpm (revolutions per minute) untuk mobil-mobil yang diproduksi umum, 9.000 sampai dengan 10.500 rpm untuk mobil-mobil balap. Sedangkan untuk mobil dengan mekanisme katup modern (terutama yang menggunakan DOHC), mesin mampu berputaran pada kisaran 6.000 hingga 9.000 rpm untuk mobil produksi masal, dan hingga 20.000 rpm (walau sekarang dipatok hanya sampai 18.000 rpm) untuk mobil balap. 
  • Desain kepala silinder kaku; Hal ini dikarena pushrod yang lurus sehingga posisi antara blok silinder dengan kepala silinder tidak boleh dalam bentuk yang kompleks (cenderung lurus). Desain kepala silinder yang kaku membuat lokasi dan jumlah katup menjadi terbatas yang pada umumnya hanya terdiri dari 2 katup (1 katup masuk dan 1 katup buang). Sedangkan pada mesin OHC, desain kepala silinder bisa lebih fleksibel dengan lokasi dan jumlah katup yang bisa lebih dari 2 katup, hal ini karena posisi camshaft yang berada dikepala silinder dan mekanisme penggerak camshaft yang lebih fleksibel (biasanya menggunakan timing belt atau timing chain). 
  • Bising dan kasar; Hal ini karena banyaknya komponen mekanisme katup yang terlibat dan bergerak, membuat mekanisme katup OHV menimbulkan suara yang lebih bising. Pada saat mesin panas, celah yang terbetuk antar masing-masing komponen menjadi lebih lebar sehingga suara mesin terdengar lebih kasar. 
  • Perawatan rumit; Salah satu komponen yang terkadang dilewati untuk diperiksa adalah camshaft, hal ini karena posisi dan lokasi camshaft yang tersimpan pada blok mesin, sehingga cenderung lebih sulit untuk di bongkar.